Nama KBA Disebut-sebut Terlibat MAFIA PROYEK di Talaud

Diduga Jadi Sala Satu Kaki-tangan Oknum-oknum POKJA untuk Cari CUKONG Talangin Akomodasi

KBA tidak pernah terlibat situ. KBA tidak pernah terlibat MAFIA PROYEK di Talaud. Tidak pernah terlibat. Apalagi saya tidak tahu soal istilah mereka, soal JENDERAL dan sebagainya,” Kristian Bastian Aesong

MANADO, poskomanado.co.id–Dugaan adanya permainan MAFIA PROYEK di lelang proyek APBD Pemkab Kepulauan Talaud terus bergulir. Kali ini, nama Kristian Bastian Aesong (KBA) disebut-sebut terlibat.

Informasi didapat media ini, KBA diduga jadi sala satu dari sekian kaki-tangan oknum-oknum KELOMPOK KERJA (POKJA) PANITIA LELANG di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (Barjas) Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Kepulauan Talaud.

“Ada beberapa pihak ketiga atau kaki-tangan yang digunakan oknum-oknum POKJA (Bagian Barjas Setdakab) Talaud untuk cari CUKONG (menalangi akomodasi). Sala satunya diduga KBA,” kata sumber resmi media ini.

Diutarakan, KBA dugaannya mencari CUKONG di MANADO dan sekitarnya. “Coba konfirmasi langsung saja ke KBA. Ia dugaannya mencari CUKONG di Manado untuk akomodasi oknum-oknum POKJA,” tutur sumber.

Terpisah, KBA dikonfirmasi via WhatsApp di 0823-4777-6xxx, Jumat (05/09/2025), sekira pukul 10.40 WITA, membantah keras jika dirinya jadi pihak ketiga atau kaki-tangan oknum-oknum POKJA hingga terlibat MAFIA PROYEK di lelang proyek APBD Pemkab Kepulauab Talaud.

“KBA tidak pernah terlibat situ (jadi pihak ketiga atau kaki-tangan oknum-oknum POKJA untuk cari CUKONG talangi akomodasi). KBA tidak pernah terlibat MAFIA PROYEK di Talaud. Tidak pernah terlibat. Apalagi saya tidak tahu soal istilah mereka, soal JENDERAL dan sebagainya,” tegas pria yang juga Ratumbanua Desa Bitunuris ini.

Dalam pemberitaan sebelumnya, oknum-oknum POKJA di Bagian Barjas Setdakab Kepulauan Talaud yang diduga terlibat dengan MAFIA PROYEK; dugaannya memakai pihak ketiga untuk cari CUKONG, mulai dari Talaud hingga Manado dan sekitarnya. “Oknum-oknum (di POKJA) ini dugaannya menggunakan pihak ketiga mencari CUKONG untuk minta akomodasi. Pihak ketiga ini sudah bergerilya dari Talaud hingga Manado dan sekitarnya,” beber sumber resmi.

“Akomodasi yang diminta itu mulai dari transport dari Talaud ke Manado PP (pergi-pulang), biaya hotel, mami (makan-minum), sewa kendaraan hingga biaya entertain di Manado,” sambung sumber.

Lanjutnya, untuk memuluskan permintaan akomodasi; dugaan penawaran yang diberikan ke calon CUKONG berupa proyek penunjukan langsung (PL) atau biaya pengganti dari pemenang lelang proyek.

“(Dugaan) penawaran ke (calon) CUKONG, berupa proyek PL atau biaya pengganti dari pemenang lelang proyek. Jadi tergantung biaya akomodasi yang dikeluarkan,” tutup sumber.

Sementara itu, Kabag Barjas Setdakab Kepulauan Talaud Wilmar Salibana saat dikonfirmasi Kamis (04/09/2025), sekira pukul 12.27 WITA, membantah hal tersebut. Ia menyebut, POKJA PANITIA LELANG bekerja sesuai aturan yang berlaku.

“Setahu saya, yang kemudian hari ini berlangsung dalam pelaksanaan pekerjaan dari kita (Bagian Barjas), dilakukan secara wajar sesuai aturan yang ada. Dan kemudian untuk teman-teman POKJA, tidak ada yang minta-minta akomodasi,” sebutnya.(ian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed