2 di POKJA PANITIA LELANG, 1 di PUTR
MANADO, poskomanado.co.id–Selain Mercy Nangkoda, ternyata masih ada lagi tiga oknum yang diduga jadi kaki-tangan MAFIA PROYEK di APBD Talaud TA 2025. Diungkapkan sumber resmi media ini, oknum-oknum tersebut yakni inisial LA, SL dan ES.
“Bukan hanya Mercy Nangkoda, ada beberapa oknum lagi yang diduga terlibat (dengan MAFIA PROYEK). Yaitu (inisial) LA, SL dan ES,” ungkapnya dan kembali mengingatkan wartawan media ini untuk terus menyimpan namanya.
Menurutnya, LA dan SL merupakan anggota KELOMPOK KERJA (POKJA) PANITIA LELANG di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (Barjas) Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Kepulauan Talaud. Sedangkan ES pegawai di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Talaud.
“LA dan SL sama seperti Mercy Nangkoda, mereka di POKJA. Untuk ES, itu di Dinas PUTR,” tuturnya.
Lanjut sumber, Mercy Nangkoda bersama LA, SL dan ES yang diduga kuat mengatur proses LELANG PROYEK di Barjas sesuai petunjuk MAFIA PROYEK. Sedangkan Kabag Barjas Wilmar Salibana tidak tahu apa-apa, meski sebagai penanggungjawab LELANG PROYEK.
“Jadi Kabag Barjas (Wilmar Salibana) itu tidak tahu apa-apa soal LELANG PROYEK. Karena diduga yang atur (LELANG PROYEK) itu Mercy Nangkoda bersama LA, SL dan ES,” pungkas sumber.
Sebelumnya, saat dikonfirmasi via WhatsApp di 0812-4200-8xxx, Wilmar Salibana membantah. Menurutnya, dugaan LELANG PROYEK APBD Talaud TA 2025 diatur Mercy Nangkoda Cs merupakan ‘konsumsi orang’.

“Itu mungkin jadi konsumsinya orang. Tapi dalam pelaksanaan sampai hari ini, dalam pelaksanaan tupoksi itu tetap masih berjalan,” tuturnya.
Saat ditanya lagi soal dugaan kalau Bagian Barjas khususnya dalam proses LELANG PROYEK diatur oleh Mercy Nangkoda, ia mengatakan tak mengetahui informasi itu; dan dirinya secara normal masih menjabat Kabag Barjas.
“Informasi-informasi yang itu (dugaan Barjas khususnya LELANG PROYEK diatur oknum POKJA inisial MN) saya tidak tahu. Karena itu sudah tinggal pelaksanaan di lapangan. Secara normal saya sebagai Kabag Barjas,” kunci Wilmar Salibana.

Diketahui, Mercy Nangkoda diduga jadi ‘BAROL’ dalam lelang proyek APBD TA 2025; karena sebelumnya pasang badan untuk Welly Titah-Anisya Gertsya Bambungan (WT-AGB), saat sengketa Pilkada Talaud di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Mercy (Nangkoda) jadi ‘BAROL’ di lelang proyek, karena sebelumnya pasang badan untuk WT-AGB (saat sengketa Pilkada) di MK,” ujar sumber resmi lainnya media ini.
Menurutnya, Mercy pernah jadi saksi untuk WT-AGB saat sidang di MK. “Dia (Mercy Nangkoda) pernah menjadi saksi di MK soal sengketa Pilkada Talaud. Ia bersaksi untuk pihak WT-AGB,” tuturnya dan mengirimkan foto yang memperlihatkan Mercy Nangkoda bersama empat lainnya saat menjadi saksi sengketa Pilkada Talaud di MK.
Lanjut sumber, karena jadi saksi dari pihak WT-AGB; Mercy Nangkoda diduga kuat dipercayakan untuk ‘mengatur’ proyek-proyek dari APBD Talaud.
“Karena memiliki peran (dengan jadi saksi di MK) bagi WT-AGB, sehingga Mercy (Nangkoda) diduga kuat dipercayakan untuk ‘mengatur’ proyek di Talaud. Terbukti ia jadi anggota POKJA PANITIA LELANG dari sebelumnya tugas di Dishub,” tutup sumber.
Sementara itu, Mercy Nangkoda hingga berita ini tayang belum terkonfirmasi. Dihubungi via WhatsApp di 0812-2095-5xxx, Rabu (10/09/2025), sekira pukul 10.07 WITA, 10.08 WITA dan 10.09 WITA; meski ‘berdering’ (nomor WhatsApp aktif) tak direspon. Begitu juga via pesan yang dikirim sekira pukul 10.13 WITA, belum dibalas.(ian)